![]() |
Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq keberatan jika organisasi yang ia pimpin disebut sebagai kelompok garis keras. Kami tidak anti pluralitas. Islam cinta damai tapi bukan diam dalam penindasan. Tegasnya dalam diskusi perihal Islam dan Terorisme di Indonesia bersama puluhan media Amerika serikat di kantor ICIS, Rabu (11/5/2011). FPI dan ormas Islam lainnya melihat adanya perbedaan antara pluralitas dan pluralisme. pluralitas adalah keniscayaan perbedaan keagamaan sedang pluralisme mencampur agama. |
Zonasemu.com-Ribuan aktivis ormas Front Pembela Islam (FPI) mengikuti syukuran pembatalan konser Lady Gaga di kantor FPI, Jalan Petamburan III, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (3/6/2012).
Syukuran ini digelar FPI bertepatan dengan jadwal diva asal Amerika Serikat itu akan manggung di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), 3 Juni 2012. Pihak manajemen Lady Gaga membatalkan konser tersebut karena faktor penolakan dan keamanan.
Seusai acara, Ketua FPI Habib Rizieq, mengatakan pihaknya menggelar syukuran pembatalan konser Lady Gaga karena secara tidak langsung kemaksiatan yang bisa terjadi di konser tersebut tidak jadi terlaksana.
Menurut Rizieq, FPI merupakan satu di antara berbagai komponen yang ikut menyampaikan aspirasi umat Islam, yakni menolak konser Lady Gaga.
Namun, pembatalan konser tersebut pun tak terlepas dari rekomendasi pemerintah sendiri, yakni Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri, Kapolda Metro Jaya, dan Majelis Ulama Indonesia.
"Beliau-beliau menolak semua. Bahkan merekom ke Mabes Polri untuk tidak memberikan izin konser Lady Gaga. Begitu juga ormas Islam, seperti FUI (Forum Umat Islam) dan seluruh orms Islam di dalamnya (FIUI). Belum lagi pondok pesantren, majelis taklim, belum lagi massa yang turun ke jalan. Jadi, FPI hanya satu komponen," ujar Rizieq.
Rizieq menolak penilaian jika FPI menjadi akar permasalahan batalnya konser Lady Gaga. Ia justru menyalahkan stasiun televisi yang mengemas pemberitaan seolah-olah FPI memerangi Lady Gaga. "Cuma kan televisi terlalu membesar-besarkan, seolah-olah ini FPI versus Lady Gaga. Bukan itu. Lady Gaga ini melawan umat Islam, bukan hanya melawan FPI. Jadi, jangan mengkerdilkan masalah, seolah-olah biang keroknya FPI. Tidak. Ini masalah umat Islam," tandasnya.
Pria kelahiran Petamburan, Jakarta, 24 Agustus 1965 ini menegaskan, FPI menolak konser Lady Gaga karena sejumlah pertunjukan diva itu mengumbar pornografi, pornoaksi, dan lirik lagunya mengumbar syahwat, dengan membenarkan homoseksual, lesbianisme, seks bebas, hingga kehidupan kaum gay. Dan semua itu betentangan dengan norma-norma agama dan budaya Indonesia.
"Jadi, kami menolak Lady Gaga bukan karena dia orang Amerika, bukan karena namanya Lady Gaga, bukan karena dia artis, bukan karena dia non-muslim," tandasnya.
Tokoh FPI yang pernah divonis 1,5 tahun penjara karena terlibat penyerangan terhadap massa Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) di Monas ini menegaskan, FPI akan terus bergerak terhadap segala bentuk pertunjukan yang mempertontonkan pornografi dan pornoaksi di Indonesia, termasuk di daerah-daerah.
"Polisi punya hukum, tapi kami tidak boleh membiarkan Indonesia hancur oleh maksiat," tegas Rizieq yang mengenakan gamis putih.
http://www.tribunnews.com/2012/06/03/rizieq-tolak-tuduhan-fpi-di-balik-batalnya-konser-lady-gaga

Jangan Lupa Di Like Ya Gan