
Dua gol kemenangan Arema FC diborong Putut Waringin Jati menit 31 dan 52. Gol pertama lahir dari skema serangan yang cukup sederhana, didahului kolaborasi dua pemain tengah, Roman Chmelo dan Marko Krasic. Sedangkan gol kedua Putut yang lahir dari kepalanya, hasil sodoran manis Legimin Raharjo dari sayap kanan.
Kemenangan di Hongkong ini menjadi kemenangan pertama di Indonesia di sana, sekaligus meneruskan hasil impresif Singo Edan dalam tiga laga AFC Cup terakhir yang selalu berujung kemenangan, baik di kandang maupun tandang.
Kalah kualitas dan berstatus tim tamu tak menjadikan anak-anak Singo Edan keder di hadapan ribuan supporter tuan rumah. Bermain dengan karakter keras dan taktis, Arema cukup mengimbangi tuan rumah yang bernafsu menguasai pertandingan, walau sempat dihujani kartu kuning oleh wasit.
Skema serangan balik lagi-lagi menjadi senjata mematikan bagi lawan. Pelatih Arema Dejan Antonic menerapkan strategi yang tak terlalu terbuka sekaligus menunggu momentum yang tepat untuk melakukan tekanan. Itu terbukti sangat efektif.
Putut Waringin Jati pantas menjadi penampil terbaik di laga tersebut. Selain dua golnya, pergerakan pemain yang bercokol di sayap kanan ini sangat merepotkan pertahanan Kitchee. Selain dia, pemain yang dominan adalah kiper Deniss Romanovs, Roman Chmelo, Irfan Raditya, Musafri dan Marko Krasic.
Duet Krasic dan Chmelo di lapangan tengah sangat solid dan susah diimbangi tuan rumah yang justru canggung dalam melakukan organisasi. Beberapa peluang bagus sebenarnya berpotensi menambah keunggulan Arema, namun selalu mentah di tangan kiper Kitchee FC Wang Zhen Peng.
"Terima kasih kepada para pemain. Semua tampil sangat luar biasa. Tim ini memang dalam kondisi bagus dan sebelum pertandingan saya sudah yakin bisa menang. Kitchee bermain bagus tapi kami lebih efektif dalam memanfaatkan kesempatan yang ada. Ini hasil kerja keras tim," ungkap Dejan sesuai laga.
Dejan yang pernah sukses bersama Kitchee FC mengakui sempat sedikit nervous ketika menghadapi mantan timnya itu. Bagaimana tidak, tim lawan mempunyai materi pemain berkualitas dan cukup menawan di fase grup dengan status sebagai juara Grup F. Kitchee juga belum terkalahkan di kandang sejak berjibaku di AFC Cup tahun ini.
"Saya rasa setiap tim yang datang ke sini akan sedikit grogi dengan kemampuan Kitchee. Saya beruntung karena mempunyai pemain yang mempunyai daya juang tinggi, sehingga tak terpengaruh bagaimana kondisi lawan. Kami lolos ke perempatfinal dan itu luar biasa," kata pelatih asal Serbia ini.
Sementara, Pelatih Kitchee FC Josep Gombau Balague mengatakan timnya tidak tampil optimal dan kehilangan kreatifitas dalam menembus pertahanan Arema. Anak asuhnya semakin sulit untuk tampil lepas setelah kecolongan gol Putut Waringin Jati di menit 31.
"Kami mengalami penurunan di pertandingan ini jika melihat beberapa penampilan sebelumnya. Arema efektif dalam memanfaatkan peluang, sedangkan kami tidak mempunyai kreatifitas dan variasi serangan yang bagus," ujar Josep.

Jangan Lupa Di Like Ya Gan