Langkah Indonesia diketahui harus terhenti di babak semifinal. Langkah Wahyu Wijiastanto dkk dihentikan tuan rumah Palestina yang menang 2-1. Namun, kemenangan tersebut dinilai lebih disebabkan karena keputusan kontroversi wasit.
Seperti kita ketahui, Indonesia sempat unggul pada menit ke-13, lewat Irfan Bachdim. Namun, keunggulan tersebut lenyap lantaran wasit memberikan keputusan kontroversi. Sepanjang pertandingan, wasit memang terlihat lebih memihak tuan rumah.
Usut punya usut ternyata wasit yang memimpin pertandingan tersebut berkewarganegaraan Palestina. Tak hanya itu, menurut penuturan fisioterapis Timnas, Matias Ibo dalam blognya, dua hakim garis juga berasal dari Palestina. Padahal, seperti kita ketahui, dalam sebuah laga internasional, seorang wasit yang berasal dari salah satu Negara yang akan bertanding dilarang memimpin.
“Wasit yang memimpin pertandingan ini adalah orang Palestina, hakim garisnya orang Palestina dan demikian pula wasit ke-empatnya,” kata Matias.
Terlepas dari itu, Matias juga mengaku kecewa dengan sikap para fans Palestina yang menurutnya sangat tidak pantas dicontoh. Bahkan, dalam sebuah kesempatan, pria blasteran Malang-Swiss ini tertangkap kamera tidak bisa mengendalikan emosinya. Mau tahu sebabnya?
“Mengapa saya sempat marah? ada 2 hal. Yang pertama adalah cara wasit dan hakim garis memimpin pertandingan... Yang kedua adalah bahwa hampir sepanjang 60 menit saya bench kami diludahi dari atas tribun,” lanjutnya bercerita.
“Tribun ini kebetulan berada persis di atas bangku cadangan kami. Pada awalnya saya kira hujan, tapi ternyata itu berasal dari mulut manusia. Sangat menyedihkan apalagi ketika penonton diatas kami memanggil kami "habibie" yang berarti "teman" tetapi dalam detik berikutnya meludah,” keluhnya.
Meski kecewa gagal lolos ke final, namun Matias mengatakan bahwa pelatih Nil Maizar tetap bangga dengan perjuangan anak asuhnya yang tampil dengan spirit pantang menyerah dan main sportif.
Tim Indonesia sendiri kabarnya akan segera pulang ke Indonesia untuk menghadapi laga uji coba melawan raksasa Italia, Inter Milan, Sabtu (26/5/2012). Sesampainya di tanah air, kabarnya para punggawqa Merah-Putih akan mendapat bonus Rp500 juta dari PSSI sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras mereka di Palestina.
Jangan Lupa Di Like Ya Gan
